TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Sejarah Perusahaan 2.1.1 FASHION
Fashion
Lukis Citra Seni Abadi ini merupakan sebuah bisnis usaha yang bergerak dalam
bidang Fashion baik anak-anak ataupun orang dewasa yang memiliki ciri khas
yaitu baik setiap goresan lukisan yang di gambarkan di fashion/baju menggunakan
komposisi bahan racikan warna tidak akan
luntur atau rontok. Jadi setiap konsumen pun bisa menentukan warna dan
gambar/motif yang ia inginkan dengan cara memesan online ataupun offline dengan
datang langsung ke sanggar lukis Fashion, lahir dari ide penulis yang menginginkan
sentuhan lain dalam motif setiap fashion yang digunakan,pada umumnya dan
kebanyakan sablon dan batik yang sudah ada, maka pada akhir tahun 2013 dan awal
2014 penulis membangun usaha ini dengan dimulai secara offline dan meningkat ke
online menggunakan media sosial dan membuat web sebagai pemesanan online di www.senilukisbaju.blogspot.com Ataupun media sosial seperti BB,WA,dan LINE. Kualitas layanan merupakan poin
penting dalam pengembangan sistem informasi menejemen dalam pelayanan. Sehingga salah satu awal prestasi fashion
lukis ini sekitar tahun 2013 di muat di tabloid wanita indonesia.
2.2.1 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut beberapa pakar
dibidang teknologi informasi adalah serangkaian sub-sistem informasi berbasis
komputer yang terkoordinasi, menyeluruh dan terpadu. Sehingga mampu memilih,
menympan, mengelola dan menarik kembali data olahan, serta dapat menyediakan
informasi
bagi para pemakai dengan kebutuhan serupa. Umumnya
terdapat suatu divisi yang mendukung fungsi operasi, manejemen serta untuk
mengurangi ketidakpastian
dalam pengambilan keputusan.
Divisi ini memanfaatkan perangkat keras (Hardware), dan perangkat lunak
(software), pedoman prosedur, model manajemen dan keputusan. Informasi
tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari
simulasi matematika. Infomasi output digunakan oleh user dalam perusahaan saat
membuat keputusan dalam memecahkan masalah.
Menurut Barry E.Cushing dalam Jogiyanto
(2005), sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber daya
modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan
mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
Sedangkan menurut Frederick H.Wu dalam
Jogiyanto (2005), sistem informasi manajemen adalah kumpulan-kumpulan dari
sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.
Menurut Gordon B.Davis (1985) sistem
informasi manajemen adalah suatu serapan teknologi baru kepada persoalan
keorganisasian dalam pengolahan transaksi dan pemberian informasi bagi
kepentingan keorganisasian.
Masih menurut Gordon.B Davis, dalam Jogiyanto
(2005) sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi
untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi.
Menurut George M.Scott, sistem informasi
manajemen adalah serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan
terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu yang mampu mentransformasi
data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan
produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar criteria
mutu yang telah ditetapkan.
Jadi dari beberapa definisi tersebut,dapat
dirangkum bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi
sistem-sistem dan sub-sistem informasi terkoordinasi yang menghasilkan
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan manajemen.
Gambar
1. Komponen Sistem Informasi
Beberapa
kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan
aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan
sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat
berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id
10. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan
pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
11. SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil,
dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa
keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam
sistem ini pengambil keputusan dianggap:
- Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya
masing-masing
- Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan
dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.
- Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume
penjualan, atau kegunaan.
Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional
yang secara logis menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan
hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang
terbaik/maksimal. Model kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model
sistem keputusan tertutup.
Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu
lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh
lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi
lingkungan. Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya
rasional, tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas
yang dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif, kemampuan
menangani suatu model keputusan, dan sebagainya.
12. SIM Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan Manajemen
Kegiatan dan proses
informasi untuk tiga tingkat adalah saling berhubungan. Contohnya pengendalian
inventaris pada tingkatan operasional bergantung pada proses yang tepat dari
transaksi; pada tingkat dari pengendalian manajemen, pembuatan keputusan
tentang keamanan persediaan dan frekuensi memesan lagi bergantung pada
pembetulan ringkasan dari hasil operasi-operasi; pada tingkat strategi, hasil
dalam operasi-operasi dan pengendalian manajemen yang dihubungkan pada
tujuan-tujuan strategi, saingan tindak tanduk dan sebagainya untuk mencapai
strategi inventaris. Tampaknya terdapat kontras tajam antara ciri-ciri
informasi untuk perencanaan pengendalian dan taktis berada di tengahnya. Tabel
6 menunjukkan perbedaan tujuh macam ciri. Dengan melihat perbedaan ini, sistem
informasi untuk perencanaan strategik tidaklah identik dengan sistem informasi
untuk pengendalian operasional.
13. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional adalah proses
pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah
ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.
Pendukung pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri dari :
a. Proses transaksi
b. Proses laporan
c. Proses pemeriksaan
Beberapa contoh di bawah ini menggambarkan jenis dukungan keputusan yang dapat
dibuat dalam sistem pengendalian operasional :
a. Suatu transaksi penarikan kembali sediaan menghasilkan suatu dokumen
transaksi. Pengolahan transaksi juga dapat menyelidiki persediaan yang ada, dan
memutuskan apakah suatu pesanan pembelian sediaan harus diadakan.
b. Suatu pemeriksaan terhadap file pegawai menjelaskan keperluan
http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id
untuk suatu posisi. Komputer
menyelidiki file pegawai menggunakan program untuk memilih kandidat secara
kasar.
c. Laporan rutin
dihasilkan secara periodik. Tetapi suatu aturan keputusan yang diprogramkan
dalam suatu prosedur pengolahan laporan bisa menciptakan laporan khusus dalam
suatu bidang masalah. Contoh : suatu analisis pesanan yang masih belum dilayani
setelah 30 hari.
14. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen
Informasi pengendalian manajemen
diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan
tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan
personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya. Proses pengendalian
manajemen memerlukan jenis informasi berikut :
1) Pekerjaan yang telah direncanakan
(standar, ekspektasi, anggaran, dll)
2) Penyimpangan dari pekerjaan yang
telah direncanakan
3) Sebab penyimpangan
4) Analisis keputusan atau arah
tindakan yang mungkin
Database untuk pengendalian manajemen terdiri dari dua elemen utama :
(1) database dari operasional, dan
(2) rencana, anggaran, standar, dll
yang mendefinisikan perkiraan tentang pelaksanaan, juga beberapa data eksternal
seperti perbandingan industri dan indeks biaya.
Proses untuk mendukung keputusan
kegiatan pengendalian manajemen adalah sebagai berikut :
- Model perencanaan dan anggaran
- Program-program laporan penyimpangan
- Model-model analisis masalah
- Model-model pemeriksaan/pertanyaan
Keluaran dari sistem informasi pengendalian manajemen adalah : rencana
dan anggaran, laporan yang terjadwal, laporan khusus, analisis
situasi masalah, keputusan untuk
penelaahan, dan jawaban atas pertanyaan.
15. Sistem Informasi Untuk Perencanaan
Strategis
Tujuan perencanaan strategis adalah
untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu mencapai
tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung lama, sehingga
perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan, sebagai contoh :
a. Suatu rantai pertokoan dapat memustuskan untuk mengubah menjadi usaha
melalui pesanan
b. Suatu toko serba ada dengan toko di pusat kota dapat memutuskan untuk
mengubah menjadi suatu toko obral di luar kota.
Aktifitas perencanaan strategis tidak
harus terjadi dalam suatu siklus periode seperti kegiatan pengendalian
manajemen. Kegiatan ini memang agak tidak teratur, meskipun beberapa
perencanaan strategis bisa dijadwalkan ke dalam perencanaan tahunan dan siklus
penganggaran.
Beberapa jenis data yang berguna dalam perencanaan strategis menunjukkan ciri
data :
a. Prospek ekonomi bagi bidang kegiatan perusahaan dewasa ini.
b. Lingkungan politik dewasa ini dan perkiraan masa mendatang
c. Kemampuan dan prestasi organisasi menurut pasaran, negara, dan sebagainya
(berdasarkan kebijakan dewasa ini).
d. Proyeksi kemampuan dan prestasi masa mendatang menurut pasaran, negara,
dan sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini).
e. Prospek bagi industri di daerah lain.
f. Kemampuan saingan dan saham pasar mereka.
g. Peluang bagi karya usaha baru.
h. Alternatif strategi
i. Proyeksi kebutuhan sumber daya bagi alternatif beberapa strategi.
Dukungan sistem informasi untuk
perencanaan strategis tidak bisa selengkap seperti bagi pengendalian manajemen
dan pengendalian.
operasional. Namun demikian sistem
informasi manajemen dapat memberi bantuan yang cukup pada proses perencanaan
strategis, misalnya:
- Evaluasi kemampuan yang ada didasarkan atas data internal yang
ditimbulkan kebutuhan pengolahan operasional.
- Proyeksi kemampuan mendatang dapat dikembangkan oleh data masa
lampau dan diproyeksikan ke masa mendatang
- Data pasar dan persaingan yang mungkin bisa direkam dalam database
komputer.
16. SIM Berdasarkan Fungsi Organisasi
Sistem informasi manajemen dapat
dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas fungsi yang
dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan
aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua proses informasi yang berhubungan
dengan fungsinya, walaupun akan menyangkut database, model base dan beberapa
program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam
masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi,
pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.
2.2.2.
Jenis jenis Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2005), secara konsep
aplikasi sistem informasi yang diimplementasikan dalam dunia bisnis saat ini
dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau menejemen sepeti
ditunjukkan gambar berikut
Gambar 2. Jenis Sistem Informasi
Berdasarkan Gambar 2, dapat disimpulkan
sistem informasi dibagi menjadi kelompok besar yaitu:
a. Sistem
pendukung Operasi (Operation Support System)
Sistem informasi ini dibutuhkan untuk memproses data yang
dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi
ini menghasilkan berbagai prosuk informasi yang digunakan para manager. Peran
dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah memproses
transaksi bisnis secara
efisien, mengendalikan proses industri, mendukung komunikasi, memperbaharui
data perusahaan, dan kerjasama antar perusahaan. Sistem pendukung operasi ini
dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1. Sistem
Pengolahan Khusus (Specialzed processing System)
2. Sistem
Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System)
3. Sistem
Pengendalian Proses (Process Control Systems)
4. Sistem
Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration system)
b. Sistem
Pendukung manajemen (Management support system)
Sistem pendukung manajemen menyediakan informasi dalam
bentuk laporan untuk para manager dan proffesional bisnis adalah tugas yang
cukup rumit, sehingga dibutuhkan suatu sistem pendukung operasi yang disebut
dengan sistem pendukung manajemen. Sistem pendukung Manajemen itu sendiri
dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
1. Sistem
Informasi Manajemen (Management Information System)
2.
Sistem Pendukung keputusan (Decision support System)
3. Sistem
Informasi Eksekutif (Executive Information System)
4. Sistem
Pengolahan khusus (Specialized Information System)
2.2.3 Sistem
Informasi Untuk Pengambilan Keputusan Management
Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu
sitem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu
danrelevan, yang merupakan hal penting yang dibutuhkan para manager. Konsep SIM
diantaranya meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Hal ini didukung SIM karena
menitik beratkan pada orientasi Management (Management orientation) dari
suatu pengolahan informasi pada suatu bisnis yang diharapkan mendukung
pengambilan keputusan management. Penggunaan SIM pada suatu bisnis merupakan
suatu integrasi yang berhubungan, bukan suatu Sistem Informasi yang dapat
berdiri sendiri.
PEMBAHASAN
3.1
SISTEM INFORMASI YANG DIGUNAKAN CSA
Pelayanan yang memuaskan merupakan visi yang
dipegang oleh CSA
Untuk mencapai visi tersebut CSA
merancang suatu sistem informasi yang berbasiskan IT sehingga bisa menunjang seluruh
aktivitas bisnis CSA.
Sistem informasi di CSA
mencakup Operating Support System (OSS) dan Managing Support
System (MSS).
3.1.1
Operating Support System
Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk
memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem
pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang
paling dapat digunakan oleh menager.
Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara
efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung
komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan.
Operating system yang digunakan oleh CSA
dibagi kembali menjadi beberapa macam yaitu:
a. Transaction Processing
System (TPS)
CSA
dalam melakukan trasnsaksi telah mempunyai jaringan komputer yang terintegrasi
dengan customer yang menyediakan informasi pemesanan. Transaction Processing
System yang digunakan oleh CSA adalah
Point of Sale (POS) System, yang merupakan bagian yang paling vital
dalam proses operasional, transaksi dengan konsumen yang melibatkan interaksi
langsung dengan pelanggan dan data base perusahaan secara simultanmelaluli web, kemampuan hardware dan
software yang dapat diandalkan merupakan faktor kunci kelangsungan operasional.
CSA juga malakukan investasi untuk mengembangkan
POS yang memiliki kaitan sangat erat dengan bagian backstore operation.
Online System bekerja antara front office (melalui POS) dan bagian belakang
(backstore operation).
Aliran kerja Operasional CSA diterjemahkan dari secara baku ke dalam
proses otomatisasi. Pesanan diterima pelanggan oleh sistem point of sale
(Order station) yang akan di catat olehwork station sebagai pengumpul data
kolektif dari beberapa order station. Kemudian pesanan akan langsung
diproses oleh dapur(Lukis) dengan hard copy document
transaction sebagai perintah kerja. Seluruh data transaksi kemudian
disimpandalam file server, sedangkan driver routing diperlukan sebagai pengawas
kegiatan operasional yang akan dipantau langsung oleh Head Quarter
melalui jaringan WAN.
b. Enterprise
Collaboration System (ECS)
Perusahaan Fashion
Lukis (CSA) telah mulai melakukan aliansi bisnis dengan menggunakan
internet untuk membangun jaringan komunikasi global baik dengan customer, pihak
internal, supplier, dan pihak lainnya yang terkait dalam system. Merupakan
sistem informasi yang berkaitan dengan tim pendukung, kelompok kerja,
peningkatan komunikasi dan produktivitas perusahaan dan kolaborasi mengenai
bentuk aplikasinya, dan otomatisasi pekerjaan. Misalnya memfasilitasi dalam
elektronik mail untuk mengirim dan menerima pesan elektronik, dan termasuk
menggunakan video conference dan lain-lain.
Sistem ini juga digunakan untuk keperluan
koordinasi dan pertukaran informasi di internal perusahaan, misalkan informasi antar/pengiriman barang akan dihubungkan ke dalam satu jaringan
sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah dilakukan.
c. Process Control System
CSA
telah mengembangkan in house system bernama Citra Management System. Sistem
ni menyediakan aplikasi yang mendukung store manager untuk melakukan
bussiness forecasting, Inventory management dan human resource management.
dapat beroperasi dengan efektif dan efisien sehingga memaksimalkan profit.
sistem ini tersambung secara otomatis dengan pemilik usaha sehingga dapat memonitor.
3.1.2
Management Support System
Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika
aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan dalam
pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer. Karena menyediakan
informasi dan memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan oleh semua level
manajer dan profesional bisnis adalah tugas yang cukup sulit, maka diperlukan
suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen.
·
Management Information System (MIS)
Sistem Informasi ini menyediakan informasi
dalam bentuk laporan dan tampilan kepada para manager. Contohnya kepada manajer penjualan yang
dapat menggunakan informasi melalui jaringan komputer, dan mengakses tampilan
tentang keadaan hasil penjualan produk dan dapat mengakses intranet perusahaan
mengenai laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi hasil
penjualan yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan.
MIS yang digunakan pada CSA adalah Citra Management System yang
menyediakan aplikasi yang dapat membantu perusahaan dan ada ruang bagi pelanggan,
Aplikasi ini akan berupa suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh
perusahaan dalam penentuan atau pengambilan keputusan pada sistem penunjang
keputusan.
·
Decision Support Sistem (DSS)
DSS Merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan
komputer secara langsung kepada seorang manajer dalam proses
pengambilan/pembuatan keputusan. Seorang manajer produksi dapat menggunakan DSS
untuk menentukan berapa banyak produk yang akan diproduksi seperti pada
perusahaan lain,
dengan didasarkan pada perkiraan penjualan dikaitkan dengan promosi yang akan
dilakukan, lokasi dan ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi
suatu produk. DSS menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user
secara interaktif dengan menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain
sebagainya. CSA
sendiri penggunaan DSS terlihat ketika setiap store manager dapat memonitor
performance sistem secara langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan management
tool analysis dalam menganalisa business forecasting dan manajemen persediaan.
·
Information Reporting System
Information Reporting System (IRS)
menyediakan informasi produk bagi manajeral dan end users. Akses data
IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya
oleh transaction
processing systems.
Informasi produk memberikan gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi
berdasarkan permintaan, periode maupun ketika terjadi situasi tak terduga.
·
Executive Information System
Sistem Informasi eksekutif dirancang untuk menyediakan
akses yang mudah dan cepat untuk informasi informasi selektif tentang
faktor-faktor ekslusif dalam menjalankan tujuan strategis bagi manajemen.
3.1.3 Teknologi
Informasi
Teknologi informasi adalah teknologi yang berhubungan
dengan pengumpulan, penyimpanan, [pengolahan dan penyebaran Informasi.
Teknologi Informasi bagi suatu perusahaan sangat penting dengan penerapan teknologi informasi secara tepat suatu perusahaan dapat memiliki competitiva
advantage dalam industrinya. Teknologi informasi dapat membuka peluang bagi
perusahaan untuk memperluas atau memgembangkan bisnisnya. Teknologi informasi
merupakan saran pendukung yang memiliki posisi penting dalam kemajuan
perusahaan.
Secara garis besar teknologi dapat
dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Haag,
dkk(2000) membagi teknologi informasi menjadi 6 kelompok, Yaitu
·
Teknologi masukkan (Input technology)
·
Hasil pengolahan teknologi (Output
Technology)
·
Teknologi perangkat Lunak (Software
Technology)
·
Teknologi penyimpanan (Storage Technology)
·
Teknology komunikasi ( Tellecomunication
Technology)
·
Unit pemrosesan (Processuing Machine/CPU)
Teknologi informasi memiliki peranan yang
sangat besar dan telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis
yang memberi andil besar terhadap perubahan-perubahan mendasar pada struktur,
operasi dan manajemen organisasi. Banyak perusahaan berani menanamkan investsi
bernilai tinggi di bidang teknologi dan informasi untuk mempertahankan dan
meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas
dan tanggapan.
3.1.4
Networking
Menurut O’Brien (2006),
teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti internet, intranet dan ekstranet
telah menjadi hal mendasar bagi operasi e-business dan e-
commerce yang
berhasil, untuk semua jenis organisasi dan dalam sistem informasi berbasis
komputer. Jaringan telekomunikasi terdiri dari komputer, pemroses komunikasi
dan peralatan lainnya yang dihubungkan satu sama lain melalui komunikasi serta
dikendalikan melalui software komunikasi.
Tabel.1. Karateristik
Internet, Intranet dan Ekstranet
Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang terdiri
dari berbagai jaringan yang terhubung dari seluruh dunia, jaringan-jaringan
lokal berskala kecil, jaringan-jaringan kelas menengah, hingga jaringan-jaringan
utama yang menjadi tulang punggung internet, sehingga setiap pemakai dari
setiap jaringan dapat saling mengakses layanan yang disediakan oleh jaringan
lainnya. Yang secara fisik dianalogikan sebagai jaring laba-laba (The Web)
yang menyelimuti bola dunia. Node dapat berupa komputer, jaringan lokal atau
peralatan komunikasi, Sedangkan garis penghubung antar simpul disebut sebagai
tulang punggung (backbone) yaitu media komunikasi terestrial (Kabel,
serat optik, cicrowave, radio link) maupun satelit. Node terdiri dari dari
pusat informasi dan data base, peralatan komputer dan peralatan interkoneksi
jaringan serta peralatan yang dipakai pengguna untuk mencari, menempatkan dan
atau bertukar informasi di internet.
Extranet adalah jaringan pribadi yang
menggunakan protokol internet dan sistem informasi publik untuk membagi
sebagian informasi bisnis atau operasi secara aman kepada penyalur (supplier),
penjual (vendor), pelanggan, dan lain-lain.
Extranet dapat juga
diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan/institusi yang dilebarkan bagi
pengguna di luar perusahaan/institusi. Perusahaan yang membangun extranet dapat
bertukar data bervolume besar dengan EDI (Electronic
Data Interchange),
berkolaborasi dengan perusahaan lain dalam suatu jaringan kerja sama dan
lain-lain. Contoh aplikasi yang dapat digunakan untuk extranet adalah
Lotus Notes.(yeyennurlinapurnama.blogdetik.com)
Gambar 3. Struktur Ekstranet
Intranet adalah sumber daya informasi yang
digunakan untuk kepentingan internal dari suatu instansi atau perusahaan dengan
menggunakan jaringan komputer yang ada.
Intranet adalah sebuah jaringan komputer
berbasis protokol TCP/IP seperti internet, hanya saja digunakan dalam internal
perusahaan, kantor, bahkan warung internet (warnet) pun dapat dikategorikan
Intranet. Antar-intranet dapat saling berkomunikasi satu dengan lainnya
melalui sambungan internet yang memberikan tulang punggung (back bone)
komunikasi jarak jauh.
Akan tetapi sebetulnya sebuah intranet tidak perlu
sambungan ke internet untuk berfungsi secara benar. Intranet menggunakan semua
protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya, klien, dan juga server.
Protokol HTTP dan beberapa protokol internet
lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering
digunakan. Sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah versi pribadi dari
jaringan internet, atau sebagai sebuah versi dari internet yang dimiliki sebuah
organisasi. Kegunaan intranet antara lain:
a. Membuat perusahaan/institusi
menjadi semakin efisien, pendekatan yang dilakukan di sini biasanya membuat
sistem informasi manajemen yang berbasis Web dan database. Jika MIS (Management
Information
System)/ERP
telah ditata dengan baik, dan didukung oleh sistem back-office yang
mumpuni, maka langkah selanjutnya biasanya mengarah kepada e-commerce (berdagang/transaksi
melalui internet).
b. Membuat
perusahaan/institusi menjadi lebih kompetitif di bidangnya, bahkan jika
memungkinkan menjadi pemimpin di industrinya. Membuat sebuah badan/institusi
menjadi lenih kompetitif hanya mungkin dilakukan jika kita dapat mengolah
secara baik sumber daya manusia dan sumber daya pengetahuan yang ada di internal
perusahaan/badan tersebut.
3.2 Sistem
Informasi Berbasis Komputer Citra
Seni Abadi
Penggunaan sistem informasi berbasis komputer
(Computer-Based Information System) yang digunakan oleh CSA untuk mendukung keseluruhan kegiatan perusahaan
terlihat pada masing-masing bidang yakni:
Sistem informasi yang digunakan
Sistem informasi yang
digunakan CSA
-
Melayani transaksi penjualan
-
Membantu dalam me-record pembelian pelanggan
-
Membantu
penerimaan jumlah pemesanan yang masuk
-
Membayar gaji karyawan
-
Pembelian bahan baku
-
Mengevaluasi trend penjualan atau sales
performance lainnya
3.2.1 Sistem
Informasi sebagai penentu Keputusan managerial
Secara struktural, proses pembuatan keputusan manajerial
terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1. Identify problems and
opportunities
Dalam hal ini CSA menangkap
kesempatan untuk melayani pangsa pasar baru yaitu internet user karena
perubahan perilaku konsumen dari offline ke online.
2. Help generate and evaluate
decision alternative
Aktivitas operasional diterjemahkan ke dalam sistem
otomatis, seperti yang dapat dilihat didalam website, pelanggan dapat memilih
jenis motif yang disukai. Dengan
mengetahui jenis motif
yang digemari konsumen saat itu,ataupun
pilihan motif sendiri maka hal ini dapat dijadikan sebagai salah
satu cara yang efektif dalam menganalisa keunggulan superior dari suatu produk.
Select course of action and monitor its
implementation
Setelah mengetahui dan menganalisa hal-hal startegis yang
mampu menciptakan keunggulan bersaing, maka tahap yang ketiga yaitu
menerapkannya pada perusahaan.
Proses pembuatan keputusan dengan adanya system yang
dapat digunakan dalam peramalan bisnis, manajemen persediaan dan juga manajemen
sumber daya manusia, maka hal-hal tersebut dapat membantu manajer dalam membuat
keputusan manajerial yang lebih baik serta memiliki strategic competitive
advantage. Misalnya suatu pengambilan keputusan dalam hal pembelian
bahan baku, apakah harus ditambah atau tidak dilanjutkan pembeliannya, dimana
hal ini nantinya akan terkait dengan pengaturan persediaan sehingga pemborosan
biaya tidak terjadi. Selain itu dengan adanya peramalan bisnis maka pihak
manajerial dapat mengambil keputusan investasi apa yang memang dibutuhkan saat
ini dan di masa yang akan datang.
3.2.3 Keunggulan
strategis
Melalui sistem Informasi yang digunakan,konsumen
dapat melakukan pemesanan secara online. Hal-hal seperti ini dapat menarik
pelanggan-pelanggan baru dan bersaing dengan fashion lain. Melalui sistem informasi
perusahaan juga dapat melakukan diferensiasi produk melalui competitive
recipes sehingga menghasilkan inovasi produk yang sesuai dengan keinginan
pelanggan.
Sistem informasi yang ada, dapat menunjang
fasilitas pengiriman produk dengan
cepat sehingga
produk diterima konsumen cepat
dan rapih Melalui penggunaan system informasi efisiensi
operasional perusahaan dapat tercapai. Sistem informasi pun berperan menunjuang
kegiatan memperkenalkan inovasi bisnis dari perusahaan.