TAWURAN PELAJAR YANG
TERJADI AKHIR-AKHIR INI
Berawal dari sebuah pendidikan yang mencerdaskan setiap indipidu,
sekolah bisa dikatakan untuk memulai
pembelajaran yang belum bisa didapatkan secara rinci dalam kehidupan
sehari-hari. Yang pastinya mengajarkan kepada hal yang baik dikatakan secara
individu ataupun secara umum, bila ditanya kapan lembaga sekolah pertama didirikan di atas
muka bumi ini,mungkin bisa jadi banyak
tanggapan yang beragam. Jadi pada awalanya lembaga yang dinamakan sekolah itu
dibuat untuk menciptakan generasi yang berahlak dan bermartabat, yang
didalamnya di isi oleh para guru-guru yang berkualitas. Akhir-akhir ini kita di
kejutkan dengan tawuran antar pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan
menimbulkan korban jiwa, siapa yang harus disalahkan..?,,,,kita lihat dan kita
telaah dan jangan menghujam bahwa guru yang salah..ataupun murid yang salah ,
itu tidak akan menyelesaikan kasus yang kembali berulang terjadi.. tapi
bagaimana kita bisa mendekati dan merumuskan setiap masalah ..jika dikatakan
guru yang salah ataupun Kepala sekolah yang salah,,,itu tidak bisa di katakan
ya 100% benar..bahkan diancam dimutasi atau dipecat, itu bukan jalan yang
terbaik menyelesaikan masalah.
Tapi mengapa ini terulang terjadi bahkan dari generasi kegenerasi
peristiwa tersebut terus berulang,, bila kita mencoba mengambil suara berapa
banyak siswa yang mau ikutan tawuran dan berapa banyak yang tidak mau ikut, itu
akan menjawab bahwa yang sebetulnya terjadi hanyalah masalah pribadi dari salah
satu siswa dari sekian yang banyak. Dan mengapa semua siswa menjadi ikut-ikutan
bersama, mereka hanyalah sekedar menerima berita bahwa sekolahnya akan
diserang…sebagai jiwa yang bersatu mereka merasa tempatnya akan diserang maka
akan timbul rasa bersatu maka terlibatlah tawuran, karena bila dilihat dalam
Pancasila sila, sila ke Tiga(tiga) “ Persatuan Indonesia” disitulah mereka merasa punya jiwa bersatu,
untuk sesuatu yang mengancam tempat ia mencari ilmu, jadi hal inilah yang harus
kita perhatikan baik untuk para pendidik di sekolah dan juga setiap orang tua
yang memang mempunyai pengaruh bagi siswa tersebut.
Inti dari tawuran yang terjadi adalah kerisis ahlak pada setiap siswa ,,bila menelaah kedalam kurikulum yang
diberikan oleh setiap sekolah kita akan dapati pengajaran yang umum dan khusus
tapi kebanyakan pengajaran umum yang mereka dapatkan secara meluas, sedangkan
pendidikan akhlak yang sudah diatur oleh yang dinamakan agama hanya mendapatkan
sekian persennya.. padahal semua umat agama yang berada di Indonesia pasti mengajarkan tentang adab dan prilaku yang
baik untuk setiap individu dan orang lain. Jika dikategorikan berapa persen
sekolah Umum yang terlibat tawuran dengan sekolah khusus, bisa di ambil contoh
antara Sekolah Menegah Umum (SMA) dengan Sekolah Madrasah Aliyah (MA) mana yang
sering terlibat tawuran dan mana yang angka persennya sedikit, mungkin ini
sudah bisa kita saksikan. Berakhir dari hal tersebut mungkin dengan sedikit
kita mengawasi dan mencoba merevisi setiap Kurikulum pengajaran dan pendekatan
terhadap siswa mungkin akan mengurangi hal yang terjadi akhir-akhir ini.