Sunday, December 13, 2015

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (MAKALAH)

Description: exposure




BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan sangat pesat dewasa ini sehingga dapat menawarkan banyak kemudahan dalam berbagai kegiatan, mulai dari skala individu hingga Industri. Kehadiran teknologi ini dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan manual kini dapat dilakukan dengan lebih efisiens, efektif dan teliti sehingga mengurangi kesalahan akibat adanya faktor human error.

Perkembangan dunia sistem informasi merupakan salah satu contoh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengalami kemajuan pesat. Sistem Informasi merupakan sekumpulan komponen informasi yang saling terintegrasi untuk menghasilkan tujuan yang spesifik. Komponen yang dimaksud diantaranya komponen Input model, output, teknologi database, dan komponen pengendali. hampir tidak ada keterbatasan antara ruang dan waktu sehubungan dengan teknologi sistem informasi tersebut, terutama perkembangan Internet, intranet maupun ekstranet. Dimana dengan menggunakan teknologi ini, Informasi dari suatu tempat yang jauh dapat diketahui dengan mudah menggunakan teknologi ini pada waktu yang bersamaan, tentunya efisiensi ini sangat mengurangi biaya pejalanan dan dapat digunakan unutk mengatur strategi yang tentunya dapat lebih menguntungkan perusahaan.

Text Box: 1Citra Seni Abadi (CSA) usaha Fashion Lukis adalah sebuah Bisnis yang baru di kembangan oleh penulis  merupakan contoh usaha/perusahaan yang memanfaatkan perkembangan Teknologi komputer yang menjadi dasar penerapan aplikasi nyata

penggunaan media komunikasi dan pengolahan data perusahaan. usaha ini terus mengembangkan sistem informasinya untuk menunjang bisnis lebih efektif dan berdaya saing tinggi. mengggunakan sistem informasi berbasis komputer untuk mengembangkan sistem order yang berbasis internet, melengkapi sistem order via telepon. Bahkan merambah ke sistem jejaring sosial seperti facebook dan twitter untuk membangun komunitas melalui situs tersebut serta berbagai penawaran promo via email dan internet. Hal ini terbukti meningkatkan keuntungan perusahaan.

1.1 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.     Mengidentifikasi tipe sistem informasi yang digunakan di Fashion Lukis CSA ini.
2.     Mengetahui bagaimana teknologi  yang diterapkan di Fashion Lukis CSA dapat mendukung bisnis operasi, mendukung keputusan, dan keunggulan strategik.

                                          



2
 
 




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sejarah Perusahaan 2.1.1 FASHION
Fashion Lukis Citra Seni Abadi ini merupakan sebuah bisnis usaha yang bergerak dalam bidang Fashion baik anak-anak ataupun orang dewasa yang memiliki ciri khas yaitu baik setiap goresan lukisan yang di gambarkan di fashion/baju menggunakan komposisi bahan racikan warna  tidak akan luntur atau rontok. Jadi setiap konsumen pun bisa menentukan warna dan gambar/motif yang ia inginkan dengan cara memesan online ataupun offline dengan datang langsung ke sanggar lukis Fashion, lahir dari ide penulis yang menginginkan sentuhan lain dalam motif setiap fashion yang digunakan,pada umumnya dan kebanyakan sablon dan batik yang sudah ada, maka pada akhir tahun 2013 dan awal 2014 penulis membangun usaha ini dengan dimulai secara offline dan meningkat ke online menggunakan media sosial dan membuat web sebagai pemesanan online   di  www.senilukisbaju.blogspot.com  Ataupun media sosial seperti BB,WA,dan LINE. Kualitas layanan merupakan poin penting dalam pengembangan sistem informasi menejemen dalam pelayanan. Sehingga salah satu awal prestasi fashion lukis ini sekitar tahun 2013 di muat di tabloid wanita indonesia.

2.2.1 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

3
 
Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut beberapa pakar dibidang teknologi informasi adalah serangkaian sub-sistem informasi berbasis komputer yang terkoordinasi, menyeluruh dan terpadu. Sehingga mampu memilih, menympan, mengelola dan menarik kembali data olahan, serta dapat menyediakan informasi
4
 
bagi para pemakai dengan kebutuhan serupa. Umumnya terdapat suatu divisi yang mendukung fungsi operasi, manejemen serta untuk mengurangi ketidakpastian
dalam pengambilan keputusan. Divisi ini memanfaatkan perangkat keras (Hardware), dan perangkat lunak (software), pedoman prosedur, model manajemen dan keputusan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Infomasi output digunakan oleh user dalam perusahaan saat membuat keputusan dalam memecahkan masalah.

Menurut Barry E.Cushing dalam Jogiyanto (2005), sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.

Sedangkan menurut Frederick H.Wu dalam Jogiyanto (2005), sistem informasi manajemen adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.

Menurut Gordon B.Davis (1985) sistem informasi manajemen adalah suatu serapan teknologi baru kepada persoalan keorganisasian dalam pengolahan transaksi dan pemberian informasi bagi kepentingan keorganisasian.

Masih menurut Gordon.B Davis, dalam Jogiyanto (2005) sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi.

Menurut George M.Scott, sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar criteria mutu yang telah ditetapkan.

Jadi dari beberapa definisi tersebut,dapat dirangkum bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem dan sub-sistem informasi terkoordinasi yang menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan manajemen.









Gambar 1. Komponen Sistem Informasi

Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
5
 

2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.

3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.

5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.

7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id

10. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
6
 

11. SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan
Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
  • Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing
  • Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.
  • Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau kegunaan.
7
 
Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara logis menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal. Model kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan tertutup.
Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional, tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas yang dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif, kemampuan menangani suatu model keputusan, dan sebagainya.

12. SIM Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan Manajemen
Kegiatan dan proses informasi untuk tiga tingkat adalah saling berhubungan. Contohnya pengendalian inventaris pada tingkatan operasional bergantung pada proses yang tepat dari transaksi; pada tingkat dari pengendalian manajemen, pembuatan keputusan tentang keamanan persediaan dan frekuensi memesan lagi bergantung pada pembetulan ringkasan dari hasil operasi-operasi; pada tingkat strategi, hasil dalam operasi-operasi dan pengendalian manajemen yang dihubungkan pada tujuan-tujuan strategi, saingan tindak tanduk dan sebagainya untuk mencapai strategi inventaris. Tampaknya terdapat kontras tajam antara ciri-ciri informasi untuk perencanaan pengendalian dan taktis berada di tengahnya. Tabel 6 menunjukkan perbedaan tujuh macam ciri. Dengan melihat perbedaan ini, sistem informasi untuk perencanaan strategik tidaklah identik dengan sistem informasi untuk pengendalian operasional.

8
 

13. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional

Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.

Pendukung pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri dari :
a. Proses transaksi
b. Proses laporan
c. Proses pemeriksaan

Beberapa contoh di bawah ini menggambarkan jenis dukungan keputusan yang dapat dibuat dalam sistem pengendalian operasional :

a. Suatu transaksi penarikan kembali sediaan menghasilkan suatu dokumen transaksi. Pengolahan transaksi juga dapat menyelidiki persediaan yang ada, dan memutuskan apakah suatu pesanan pembelian sediaan harus diadakan.

b. Suatu pemeriksaan terhadap file pegawai menjelaskan keperluan
http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id
untuk suatu posisi. Komputer menyelidiki file pegawai menggunakan program untuk memilih kandidat secara kasar.



  




c. Laporan rutin dihasilkan secara periodik. Tetapi suatu aturan keputusan yang diprogramkan dalam suatu prosedur pengolahan laporan bisa menciptakan laporan khusus dalam suatu bidang masalah. Contoh : suatu analisis pesanan yang masih belum dilayani setelah 30 hari.

9
 

14. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen

Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi berikut :
1) Pekerjaan yang telah direncanakan (standar, ekspektasi, anggaran, dll)
2) Penyimpangan dari pekerjaan yang telah direncanakan
3) Sebab penyimpangan
4) Analisis keputusan atau arah tindakan yang mungkin

Database untuk pengendalian manajemen terdiri dari dua elemen utama :
(1) database dari operasional, dan
(2) rencana, anggaran, standar, dll yang mendefinisikan perkiraan tentang pelaksanaan, juga beberapa data eksternal seperti perbandingan industri dan indeks biaya.

Proses untuk mendukung keputusan kegiatan pengendalian manajemen adalah sebagai berikut :
  • Model perencanaan dan anggaran
  • Program-program laporan penyimpangan
  • Model-model analisis masalah
  • Model-model keputusan
  • Model-model pemeriksaan/pertanyaan
10
 
Keluaran dari sistem informasi pengendalian manajemen adalah : rencana dan anggaran, laporan yang terjadwal, laporan khusus, analisis
situasi masalah, keputusan untuk penelaahan, dan jawaban atas pertanyaan.


15. Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis
Tujuan perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan, sebagai contoh :

a. Suatu rantai pertokoan dapat memustuskan untuk mengubah menjadi usaha melalui pesanan

b. Suatu toko serba ada dengan toko di pusat kota dapat memutuskan untuk mengubah menjadi suatu toko obral di luar kota.
Aktifitas perencanaan strategis tidak harus terjadi dalam suatu siklus periode seperti kegiatan pengendalian manajemen. Kegiatan ini memang agak tidak teratur, meskipun beberapa perencanaan strategis bisa dijadwalkan ke dalam perencanaan tahunan dan siklus penganggaran.

Beberapa jenis data yang berguna dalam perencanaan strategis menunjukkan ciri data :

a. Prospek ekonomi bagi bidang kegiatan perusahaan dewasa ini.

b. Lingkungan politik dewasa ini dan perkiraan masa mendatang

c. Kemampuan dan prestasi organisasi menurut pasaran, negara, dan sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini).

d. Proyeksi kemampuan dan prestasi masa mendatang menurut pasaran, negara,
11
 
dan sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini).

e. Prospek bagi industri di daerah lain.

f. Kemampuan saingan dan saham pasar mereka.

g. Peluang bagi karya usaha baru.

h. Alternatif strategi

i. Proyeksi kebutuhan sumber daya bagi alternatif beberapa strategi.
Dukungan sistem informasi untuk perencanaan strategis tidak bisa selengkap seperti bagi pengendalian manajemen dan pengendalian.
operasional. Namun demikian sistem informasi manajemen dapat memberi bantuan yang cukup pada proses perencanaan strategis, misalnya:
  • Evaluasi kemampuan yang ada didasarkan atas data internal yang ditimbulkan kebutuhan pengolahan operasional.
  • Proyeksi kemampuan mendatang dapat dikembangkan oleh data masa lampau dan diproyeksikan ke masa mendatang
  • Data pasar dan persaingan yang mungkin bisa direkam dalam database komputer.
12
 


16. SIM Berdasarkan Fungsi Organisasi
Sistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan menyangkut database, model base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.


2.2.2. Jenis jenis Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005), secara konsep aplikasi sistem informasi yang diimplementasikan dalam dunia bisnis saat ini dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau menejemen sepeti ditunjukkan gambar berikut











13
 
Gambar 2. Jenis Sistem Informasi

Berdasarkan Gambar 2, dapat disimpulkan sistem informasi dibagi menjadi kelompok besar yaitu:
a.    Sistem pendukung Operasi (Operation Support System)
Sistem informasi ini dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi ini menghasilkan berbagai prosuk informasi yang digunakan para manager. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah memproses
transaksi bisnis secara efisien, mengendalikan proses industri, mendukung komunikasi, memperbaharui data perusahaan, dan kerjasama antar perusahaan. Sistem pendukung operasi ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1.    Sistem Pengolahan Khusus (Specialzed processing System)
2.    Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing System)
3.    Sistem Pengendalian Proses (Process Control Systems)

4.    Sistem Kerjasama Perusahaan (Enterprise Collaboration system)
b.    Sistem Pendukung manajemen (Management support system)
Sistem pendukung manajemen menyediakan informasi dalam bentuk laporan untuk para manager dan proffesional bisnis adalah tugas yang cukup rumit, sehingga dibutuhkan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen. Sistem pendukung Manajemen itu sendiri dibagi menjadi 4 bagian yaitu :

1.     Sistem Informasi Manajemen (Management Information System)

2.    
14
 
Sistem Pendukung keputusan (Decision support System)

3.     Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System)

4.     Sistem Pengolahan khusus (Specialized Information System)


2.2.3  Sistem Informasi Untuk Pengambilan Keputusan Management

Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sitem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu danrelevan, yang merupakan hal penting yang dibutuhkan para manager. Konsep SIM diantaranya meningkatkan efisiensi dan efektifitas. Hal ini didukung SIM karena menitik beratkan pada orientasi Management (Management orientation) dari suatu pengolahan informasi pada suatu bisnis yang diharapkan mendukung pengambilan keputusan management. Penggunaan SIM pada suatu bisnis merupakan suatu integrasi yang berhubungan, bukan suatu Sistem Informasi yang dapat berdiri sendiri.





15
 
8
 
 




BAB III
PEMBAHASAN


3.1 SISTEM INFORMASI YANG DIGUNAKAN CSA
Pelayanan yang memuaskan merupakan visi yang dipegang oleh CSA Untuk mencapai visi tersebut CSA merancang suatu sistem informasi yang berbasiskan IT sehingga bisa menunjang seluruh aktivitas bisnis CSA. Sistem informasi di CSA mencakup Operating Support System (OSS) dan Managing Support System (MSS).

3.1.1 Operating Support System

Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh menager. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan proses industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan. Operating system yang digunakan oleh CSA dibagi kembali menjadi beberapa macam yaitu:

a. Transaction Processing System (TPS)

16
 
CSA dalam melakukan trasnsaksi telah mempunyai jaringan komputer yang terintegrasi dengan customer yang menyediakan informasi pemesanan. Transaction Processing System yang digunakan oleh CSA adalah Point of Sale (POS) System, yang merupakan bagian yang paling vital dalam proses operasional, transaksi dengan konsumen yang melibatkan interaksi langsung dengan pelanggan dan data base perusahaan secara simultanmelaluli web, kemampuan hardware dan software yang dapat diandalkan merupakan faktor kunci kelangsungan operasional. CSA juga malakukan investasi untuk mengembangkan POS yang memiliki kaitan sangat erat dengan bagian backstore operation. Online System bekerja antara front office (melalui POS) dan bagian belakang (backstore operation).

Aliran kerja Operasional CSA diterjemahkan dari secara baku ke dalam proses otomatisasi. Pesanan diterima pelanggan oleh sistem point of sale (Order station) yang akan di catat olehwork station sebagai pengumpul data kolektif dari beberapa order station. Kemudian pesanan akan langsung
diproses oleh dapur(Lukis) dengan hard copy document transaction sebagai perintah kerja. Seluruh data transaksi kemudian disimpandalam file server, sedangkan driver routing diperlukan sebagai pengawas kegiatan operasional yang akan dipantau langsung oleh Head Quarter melalui jaringan WAN.

b. Enterprise Collaboration System (ECS)

17
 
Perusahaan Fashion Lukis (CSA) telah mulai melakukan aliansi bisnis dengan menggunakan internet untuk membangun jaringan komunikasi global baik dengan customer, pihak internal, supplier, dan pihak lainnya yang terkait dalam system. Merupakan sistem informasi yang berkaitan dengan tim pendukung, kelompok kerja, peningkatan komunikasi dan produktivitas perusahaan dan kolaborasi mengenai bentuk aplikasinya, dan otomatisasi pekerjaan. Misalnya memfasilitasi dalam elektronik mail untuk mengirim dan menerima pesan elektronik, dan termasuk menggunakan video conference dan lain-lain.

Sistem ini juga digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi di internal perusahaan, misalkan informasi antar/pengiriman barang  akan dihubungkan ke dalam satu jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah dilakukan.

c.  Process Control System

CSA telah mengembangkan in house system bernama Citra Management System. Sistem ni menyediakan aplikasi yang mendukung store manager untuk melakukan bussiness forecasting, Inventory management dan human resource management. dapat beroperasi dengan efektif dan efisien sehingga memaksimalkan profit. sistem ini tersambung secara otomatis dengan pemilik usaha sehingga  dapat memonitor.

3.1.2 Management Support System
Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer. Karena menyediakan informasi dan memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan profesional bisnis adalah tugas yang cukup sulit, maka diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen.
18
 
 

·         Management Information System (MIS)

Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan kepada para manager. Contohnya kepada manajer penjualan yang dapat menggunakan informasi melalui jaringan komputer, dan mengakses tampilan tentang keadaan hasil penjualan produk dan dapat mengakses intranet perusahaan mengenai laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi hasil penjualan yang dibuat oleh masing-masing staf penjualan.

MIS yang digunakan pada CSA adalah Citra Management System yang menyediakan aplikasi yang dapat membantu perusahaan dan ada ruang bagi pelanggan, Aplikasi ini akan berupa suatu bentuk pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh perusahaan dalam penentuan atau pengambilan keputusan pada sistem penunjang keputusan.

·        Decision Support Sistem (DSS)

19
 
DSS Merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan komputer secara langsung kepada seorang manajer dalam proses pengambilan/pembuatan keputusan. Seorang manajer produksi dapat menggunakan DSS untuk menentukan berapa banyak produk yang akan diproduksi seperti pada perusahaan lain, dengan didasarkan pada perkiraan penjualan dikaitkan dengan promosi yang akan dilakukan, lokasi dan ketersediaan bahan baku yang diperlukan dalam memproduksi suatu produk. DSS menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi manager end-user secara interaktif dengan menggunakan berbagai model analisis, simulasi dan lain sebagainya. CSA sendiri penggunaan DSS terlihat ketika setiap store manager dapat memonitor performance sistem secara langsung dan interaktif, juga dilengkapi dengan management tool analysis dalam menganalisa business forecasting dan manajemen persediaan.

·        Information Reporting System
Information Reporting System (IRS) menyediakan informasi produk bagi manajeral dan end users. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya oleh transaction


processing systems. Informasi produk memberikan gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi berdasarkan permintaan, periode maupun ketika terjadi situasi tak terduga.

·        Executive Information System
Sistem Informasi eksekutif dirancang untuk menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi informasi selektif tentang faktor-faktor ekslusif dalam menjalankan tujuan strategis bagi manajemen.

3.1.3  Teknologi Informasi
20
 
Teknologi informasi adalah teknologi yang berhubungan dengan pengumpulan, penyimpanan, [pengolahan dan penyebaran Informasi. Teknologi Informasi bagi suatu perusahaan sangat penting dengan penerapan teknologi informasi secara tepat suatu perusahaan dapat memiliki competitiva advantage dalam industrinya. Teknologi informasi dapat membuka peluang bagi perusahaan untuk memperluas atau memgembangkan bisnisnya. Teknologi informasi merupakan saran pendukung yang memiliki posisi penting dalam kemajuan perusahaan.
Secara garis besar teknologi dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Haag, dkk(2000) membagi teknologi informasi menjadi 6 kelompok, Yaitu
·        Teknologi masukkan (Input technology)

·        Hasil pengolahan teknologi (Output Technology)

·        Teknologi perangkat Lunak (Software Technology)

·        Teknologi penyimpanan (Storage Technology)

·        Teknology komunikasi ( Tellecomunication Technology)

·        Unit pemrosesan (Processuing Machine/CPU)

Teknologi informasi memiliki peranan yang sangat besar dan telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis yang memberi andil besar terhadap perubahan-perubahan mendasar pada struktur, operasi dan manajemen organisasi. Banyak perusahaan berani menanamkan investsi bernilai tinggi di bidang teknologi dan informasi untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas dan tanggapan.
21
 
 




3.1.4 Networking

Menurut O’Brien (2006), teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti internet, intranet dan ekstranet telah menjadi hal mendasar bagi operasi e-business dan e-

commerce yang berhasil, untuk semua jenis organisasi dan dalam sistem informasi berbasis komputer. Jaringan telekomunikasi terdiri dari komputer, pemroses komunikasi dan peralatan lainnya yang dihubungkan satu sama lain melalui komunikasi serta dikendalikan melalui software komunikasi.







Tabel.1. Karateristik Internet, Intranet dan Ekstranet
22
 
Internet merupakan sebuah jaringan komputer yang terdiri dari berbagai jaringan yang terhubung dari seluruh dunia, jaringan-jaringan lokal berskala kecil, jaringan-jaringan kelas menengah, hingga jaringan-jaringan utama yang menjadi tulang punggung internet, sehingga setiap pemakai dari setiap jaringan dapat saling mengakses layanan yang disediakan oleh jaringan lainnya. Yang secara fisik dianalogikan sebagai jaring laba-laba (The Web) yang menyelimuti bola dunia. Node dapat berupa komputer, jaringan lokal atau peralatan komunikasi, Sedangkan garis penghubung antar simpul disebut sebagai tulang punggung (backbone) yaitu media komunikasi terestrial (Kabel, serat optik, cicrowave, radio link) maupun satelit. Node terdiri dari dari pusat informasi dan data base, peralatan komputer dan peralatan interkoneksi jaringan serta peralatan yang dipakai pengguna untuk mencari, menempatkan dan atau bertukar informasi di internet.

Extranet adalah jaringan pribadi yang menggunakan protokol internet dan sistem informasi publik untuk membagi sebagian informasi bisnis atau operasi secara aman kepada penyalur (supplier), penjual (vendor), pelanggan, dan lain-lain.

Extranet dapat juga diartikan sebagai intranet sebuah perusahaan/institusi yang dilebarkan bagi pengguna di luar perusahaan/institusi. Perusahaan yang membangun extranet dapat bertukar data bervolume besar dengan EDI (Electronic
Data Interchange), berkolaborasi dengan perusahaan lain dalam suatu jaringan kerja sama dan lain-lain. Contoh aplikasi yang dapat digunakan untuk extranet adalah Lotus Notes.(yeyennurlinapurnama.blogdetik.com)

23
 














Gambar 3. Struktur Ekstranet

Intranet adalah sumber daya informasi yang digunakan untuk kepentingan internal dari suatu instansi atau perusahaan dengan menggunakan jaringan komputer yang ada.

Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet, hanya saja digunakan dalam internal perusahaan, kantor, bahkan warung internet (warnet) pun dapat dikategorikan Intranet. Antar-intranet dapat saling berkomunikasi satu dengan lainnya melalui sambungan internet yang memberikan tulang punggung (back bone) komunikasi jarak jauh.

24
 
Akan tetapi sebetulnya sebuah intranet tidak perlu sambungan ke internet untuk berfungsi secara benar. Intranet menggunakan semua protokol TCP/IP, alamat IP, dan protokol lainnya, klien, dan juga server.

Protokol HTTP dan beberapa protokol internet lainnya (FTP, POP3, atau SMTP) umumnya merupakan komponen protokol yang sering digunakan. Sebuah intranet dapat dipahami sebagai sebuah versi pribadi dari jaringan internet, atau sebagai sebuah versi dari internet yang dimiliki sebuah organisasi. Kegunaan intranet antara lain:

a.  Membuat perusahaan/institusi menjadi semakin efisien, pendekatan yang dilakukan di sini biasanya membuat sistem informasi manajemen yang berbasis Web dan database. Jika MIS (Management Information

System)/ERP telah ditata dengan baik, dan didukung oleh sistem back-office yang mumpuni, maka langkah selanjutnya biasanya mengarah kepada e-commerce (berdagang/transaksi melalui internet).

b.     Membuat perusahaan/institusi menjadi lebih kompetitif di bidangnya, bahkan jika memungkinkan menjadi pemimpin di industrinya. Membuat sebuah badan/institusi menjadi lenih kompetitif hanya mungkin dilakukan jika kita dapat mengolah secara baik sumber daya manusia dan sumber daya pengetahuan yang ada di internal perusahaan/badan tersebut.
3.2  Sistem Informasi Berbasis Komputer Citra Seni Abadi  
Penggunaan sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information System) yang digunakan oleh CSA untuk mendukung keseluruhan kegiatan perusahaan terlihat pada masing-masing bidang yakni:

25
 
Sistem informasi yang digunakan


Sistem informasi yang digunakan CSA

-          Melayani transaksi penjualan

-          Membantu dalam me-record pembelian pelanggan

-          Membantu penerimaan jumlah pemesanan yang masuk

-          Membayar gaji karyawan

-          Pembelian bahan baku

-          Mengevaluasi trend penjualan atau sales performance lainnya

3.2.1     Sistem Informasi sebagai penentu Keputusan managerial

Secara struktural, proses pembuatan keputusan manajerial terdiri dari beberapa tahap yaitu:

1.   Identify problems and opportunities

Dalam hal ini CSA menangkap kesempatan untuk melayani pangsa pasar baru yaitu internet user karena perubahan perilaku konsumen dari offline ke online.
26
 
 

2.   Help generate and evaluate decision alternative

Aktivitas operasional diterjemahkan ke dalam sistem otomatis, seperti yang dapat dilihat didalam website, pelanggan dapat memilih jenis motif yang disukai. Dengan mengetahui jenis motif yang digemari konsumen saat itu,ataupun pilihan motif sendiri maka hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu cara yang efektif dalam menganalisa keunggulan superior dari suatu produk.
Select course of action and monitor its implementation
Setelah mengetahui dan menganalisa hal-hal startegis yang mampu menciptakan keunggulan bersaing, maka tahap yang ketiga yaitu menerapkannya pada perusahaan.
Proses pembuatan keputusan dengan adanya system yang dapat digunakan dalam peramalan bisnis, manajemen persediaan dan juga manajemen sumber daya manusia, maka hal-hal tersebut dapat membantu manajer dalam membuat keputusan manajerial yang lebih baik serta memiliki strategic competitive advantage. Misalnya suatu pengambilan keputusan dalam hal pembelian bahan baku, apakah harus ditambah atau tidak dilanjutkan pembeliannya, dimana hal ini nantinya akan terkait dengan pengaturan persediaan sehingga pemborosan biaya tidak terjadi. Selain itu dengan adanya peramalan bisnis maka pihak manajerial dapat mengambil keputusan investasi apa yang memang dibutuhkan saat ini dan di masa yang akan datang.

27
 
 


3.2.3     Keunggulan strategis
Melalui sistem Informasi yang digunakan,konsumen dapat melakukan pemesanan secara online. Hal-hal seperti ini dapat menarik pelanggan-pelanggan baru dan bersaing dengan fashion lain. Melalui sistem informasi perusahaan juga dapat melakukan diferensiasi produk melalui competitive recipes sehingga menghasilkan inovasi produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan.

Sistem informasi yang ada, dapat menunjang fasilitas pengiriman produk dengan cepat sehingga produk diterima konsumen cepat dan rapih Melalui penggunaan system informasi efisiensi operasional perusahaan dapat tercapai. Sistem informasi pun berperan menunjuang kegiatan memperkenalkan inovasi bisnis dari perusahaan.

28
 
 




BAB IV

KESIMPULAN

Sistem Informasi yang diterapkan di Fashion Lukis Citra Seni Abadi yang mencakup Operating Support System (OSS) dan Managing Support System (MSS) telah di seting sesuai dangan visi perusahaan yaitu memuaskan pelanggan dengan keinginan sesuai motif yang mereka inginkan yang berbeda dari pasaran biasa.

CSA dengan tipe Sistem Informasi ini bisa bersaing dengan kompetitor-kompetitor lain karena keunggulan strategik yang dimiliki oleh CSA dapat dipertahankan dan juga dapat diarahkan kepada pengembangan pengembangan produk lain yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.











29
 
 




DAFTAR PUSTAKA
Sistem Informasi Management, Pusat Pendidikan dan pelatihan Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), 2007

 www.swa.co.id diakses pada 1 desember 2015  www.yum.com diakses pada 1 desember 2015

yeyennurlinapurnama.blogdetik.com. diakses pada 1 desember 2015
yudithcom.blogspot.com diakses pada 1 desember 2015















30