
Sekarang telah di amankan dan di lindungi, sebagai objek sejarah lain banyak bermunculan sebuah batu-batuan yang banyak mengandung sejarah dengn nama-nama yang berbeda-beda, menurut jamannya pada saat itu atau simbol. Dengan adanya kabar tersebut sekrang sudah mulai banyak berdatangan para wisatawan yang ingin melihat langsung ke situs "CANDIHIANG" , termasuk penulis sendiri mendatangi hingga 3 (tiga) kali dalam masa liburan lebaran tahun ini disamping mengantar juga sodara penulis merasa penasaran dengan objek sejarah yang bermunculan disekitar situs tersebut, dalam sedikit pembicaraan dengan sepuh (orang tua/dituakan) disitus tersebut bahwasanya situs Candihiang ini yang pertama muncul dan di ketahui yaitu situs objek CIKARACAK di area Tersebut , bisa dibilang cikaracak ini air yang mengalir ataupun menetes di dinding tebing yang terus menetes tanpa henti walaupun kemarau dan tidak pernah rubah debit air sekalipun hujan turun, dalam beberapa kepercayaan ataupun jalur sejarah Cikaracak ini adalah sebuah simbol, yang pertama menemukan ataupun yang membuka pertama adalah orang sumedang.
CIKARACAK (arsir merah tanda cakra dibentuk alam)
setelah itu barulah bermunculan batu-batu dengan bentuk beraneka dan kesamaan diantaranya adanya tanda Cakra di beberapa titik batu di area situs Candihiang tersebut, termasuk di CIKARACAK ada tanda alam yaitu akar yang membentuk simbol cakra, sekarang ini penataan dan pemugaran terus dilakukan agar lebih nyaman para pengunjung dalam melihat langsung situs dan objek sejarah tersebut.
Di beberapa ketarangan yang penulis dapat dan melihat ke objek tersebut bahwa yang berada diatas bukit ada sebuah batu yang di tancapkan nama dengan nama " RESI GURU ADEG JAYANTAKA(PRABU GALEUH SANGHIANG KENCANA)" yang diperkirakan batu2an ini lebih tua usianya dari candi-candi yang ada di tanah Jawa, semoga dengan adanya muncul situs sejarah yang baru ditemukan menjadi nilai baik dan menjadi kekayan negeri Indonesia bahwa pusat beradaban-beradaban dunia berpusat di NUSANTARA khususnya di Kabupaten Ciamis(Galuh).
Sedikit kabar dan cerita semoga bisa menjadi rujukan para pembaca di Tanah Air yang ingin melihat langsung kekayaan alam indonesia dengan segudang wisata dan sejarah.
Jika berkunjung jangan lupa mampir ke pondok Penulis yang kurang lebih 1 km saja dari area Situs ditemukan di RT.06. Dsn Jetak.
Terima Kasih.